Rabu, 25 Juni 2014

TIDAK BISA PELAJARAN EKSAK BUKANLAH KUTUKAN..



Banyak pelajar yang merisaukan dirinya dengan pelajaran matematika, fisika, kimia, akuntansi dan pelajaran berhitung yang main rumus-rumus lainnya. Pasalnya mereka selalu mengatakan “sulit, rumit, membosankan, jlimet, benci” dan segala macem labeling lainnya. Bahkan gurunya juga tidak disenangi. Ya ada memang sampai yang seperti itu.

Nah, ada satu hal menarik yang perlu kita cermati yakni di sisi lain juga ada pelajar yang justru semangat dan pintar di mata pelajran eksak tersebut.

“kenapa ada sebagian pelajar yang pintar dan ada pelajar yang sulit ketika belajar eksak?

Jawabannya kira-kira begini :
-   
       sudah takdirnya mas...
-      itu keseimbangan alam, ada yang bisa ada yang tidak bisa.
Hehehe.....

Nah, ada Jawaban yang logis sekaligus menarik kita cermati ialah Bagi mereka yang pintar dengan pelajaran eksak mereka selalu mengatakan “kesenangan”. Yakni mereka senang jika saat pelajaran eksak. Sedangkan bagi mereka yang megatakan “sulit” ialah yang tidak senang” bahkan ada jawaban gila yakni “Ilmu matematika tidak ditanyakan dalam kubur” hehehehe..... 

Ironisnya lagi perbedaan jumlah keduanya sangat besar antara yang mampu pelajarannya dengan yang tidak mampu BANYAK yang tidak mampu. Satu kelas mungkin hanya 1-5 orang saja yang bener-benar bisa eksak dan yang lainnya setengah bisa, sebagian lagi hanya BENGONG..

Saya sendiri saat sekolah dulu termasuk yang tidak pintar pelajaran eksak seperti matematika, fisika, kimia, dll. Alasan saya sederhana karena saya tidak pandai berhitung dan bingung dengan rumus-rumusnya. Dari alasan tersebut membuat saya justru sering tidak paham dan lupa, bahkan gak nyambung lagi pada saat diterangkan. Ini yang membuat saya malas ketika belajar eksak meskipun saya paksa-paksa tetapi hasilnya tetap sama. Terlebih konon saya ini disleksia. Yakni cacat otak kiri pada bagian yang bertanggug jawab soal berhitung dan berbahasa.

Saya dulu juga punya teman yang kebalikannya dari saya ia sangat suka pelajaran eksak, nilainya selalu tinggi di mata pelajaran tersebut sedangkan saya justru pernah mendapatkan nilai terendah dari seluruh kelas... bukan hanya 1 kelas lho tetapi seluruh kelas... WHAT...? hahahahaha... sampai guru MTK saya “ngenes” nglihat saya... sekarang pun masih ingat dan malu.

Oke,,, itu masa lalu tetapi sekarangpun masih sama sebenarnya, namun di sisi lain pada saat ini sejalan dengan belajar-belajar hal tertentu akhirnya saya menemukan benang merah penyebab semua yang saya alami itu dan juga pelajar-pelajar lainnya yang bernasib sama.

Benang merah tersebut ialah PERSEPSI.

Iya... PERSEPSI.. atau ANGGAPAN, bisa juga dibilang ASUMSI saja. Kalau dalam bahasa sehari-hari disebut dugaan yang kuat. Dugaan kuat di sini bukan dugaan yang bersifat logis namun dugaan yang sudah tidak disadari kalau menduga seperti itu. Istilahnya, suatu persepsi yang sudah meresap menjadi bagian dari sistem kerja pikiran bawah sadar manusia. Namanya sebuah persepsi bisa jadi salah atau benar namun tidak pandang entah itu benar atau salah karena sudah MELEKAT kuat pada sistem kerja pikiran bawah sadar. Beda kalau hanya dugaan saja.. masih mudah tergoyahkan tetapi kalau sebuah persepsi, apalagi sebuah persepsi yang terus menerus di ungkapkan dalam masyarakat secara luas, maka hal itu menjadi bagian dari salah satu “sistem keyakinan” orangnya yang tidak mudah dirubah. Bahkan yang mengerikan ialah persepsi ini TIDAK DISADARI KEBERADAANNYA di dalam diri kita, mirip seperti penyakit yang tidak disadari dalam tubuh tiba-tiba sakit gitu saja.

Persepsi yang menjadikan pelajar sulit belajar eksak ialah karena adanya persepsi yang melekat kuat di dalam pikiran bawah sadar yang menyatakan bahwa :
-   

  • Pelajaran ini SULIT DAN MENYULITKAN
  • MEMBOSANKAN,
  • Pelajaran ini TIDAK ADA GUNANYA sama sekali.

Meskipun secara sadar kita mengatakan bahwa semua pelajaran itu pasti ada gunanya namun karena persepsi di bawah sadar lebih kuat maka hal itu tidak dapat disangkal, sebab persepsinya di pikiran bawah sadar mengatakan sulit dan tidak ada gunanya.

Kerja pikiran bawah sadar tidak dapat disanggah meskipun inginya pikiran sadar tidak sejalan misalnya anda ingin nilai A tetapi persepsi yang tak disadari dalam pikiran bawah sadar anda mengatakan “saya tidak pantas mendapat nilai A, saya kuatir kalau nilai A, dll” maka anda selamanya kesulitan mendapatkan nilai A. Begitupula jika anda ingin pintar matematika namun persepsi yang ada di dalam pikiran bawah sadar anda mengatakan bahwa matematika itu sulit sekali, membosankan, terlebih gak ada manfaatnya, maka bagaimanapun usaha anda itu percuma saja, seakan tersabotase. Kalaupun bisa itupun memerlukan usaha sangat serius.

Persepsi-persepsi sulit mengenai pelajaran eksak ini pada dasarnya dikarenakan sebuah persepsi global masyarakat yang kurang memahami cara kerja pikiran manusia. Di antaranya :

  1. Pelajaran eksak dipersipkan sebagai pelajaran "sulit" yang terjadi secara sambung menyambung dari dulu hingga sekarang.
  2. Pelajaran eksak dipersipkan sebagai pelajaran sulit yang diberlakukan secara umum meluas di masyarakat
  3. Pelajaran eksak dipersepsikan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa, atau yang mendapatkan “giving” dari Tuhan. Dan ini sudah diakui juga secara umum.

Tanpa disadari dari ketiga persepsi ini telah menjadikan banyak murid diberbagai sekolah merasakan kesulitan dalam memahami dan mengerjakannya. Semua persepsi itu seakan sudah mengikat kerja otak manusia sehingga ia tidak dapat bekerja maksimal untuk pelajaran eksak.

SOLUSINYA BAGAIMANA?

1.       Kontruksi ulang Pelabelan persepsi anda: 

Pelabelan ialah memberikan sebuah persepsi khusus pada suatu hal dengan tujuan ia memiliki ciri khas dan karakter tersendiri yang mudah di kenal orang. Mirip seperti orang pemasaran yang memberikan label harga pada sebuah produk barang. Nah, kasus yang ada pada mapel eksak karena ia di kasih label “sulit” oleh banyak orang secara luas dan terjadi dari dulu hingga sekarang, jadinya kekuatan sugestinya sangat besar dan mempengaruhi otak manusia.

Jadi, untuk merekontruksi label ini yang dibutuhkan hanyalah kesadaran ulang bahwa mapel eksak BUKAN “sulit” melainkan “tantangan”. Di mana tantangan ini membawa arti bahwa mapel ini membutuhkan keseriusan lebih besar dibanding mapel yang lain saat mempelajarinya. Kalau mapel lain hanya fokus saja dalam memahaminya sedangkan eksak perlu lebih fokus lagi, lebih sabar, lebih tertantang.

Katakan pada diri anda saat belajar eksak :
  • Pelajaran ini membuatku tertantang untuk memecahkannya, bagaimana caranya ? pasti dapat ku lakukan.
  • Pelajaran ini membuatku banyak berfikir lebih jeli
  • Pelajaran ini merupakan tantangan yang harus dapat aku ambil manfaatnya
  • Pelajaran yang penuh keseriusan.
-          Dll.

2.       Perluasan hasil kontruksi ulang persepsi

Sekarang coba persepsi baru ini selalu di utarakan dan diutarakan di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja saat mempelajarinya. Dan lihat saja hasilnya ! semakin banyak yang berpersepsi positif seperti ini maka dampaknya semakin besar.

BACA JUGA KISAH INSPIRATIF SEORANG PROFESOR MATEMATIKA YANG BERHASIL MEMECAHKAN SOAL TERSULIT DI DUNIA HANYA KARENA PERSEPSI ITU MUNGKIN DI PECAHKAN. SIMAK DI SINI !

Nah, ini kiranya yang dapat dengan mudah kita aplikasikan untuk kemudahan pendidikan kita

Semoga bermanfaat,
Jika ada yang perlu ditanyakan silahkan tanyakan saja di grop fb GLOBAL SUCCESS EDUCATION.

Thaks.. 

Ahmad Fatahillah

0 comments:

Posting Komentar

Tuangkan kritik dan saran Anda di sini !

Popular Posts